Hola ! balik lagi bersama Gue, resepsionis ganteng nan kece yang mau berbagi cerita selama bekerja menjadi hotelier.
Selama bekerja menjadi hotelier, banyak yang bertanya, berbagai macam hal, tapi paling sering adalah soal jam kerja dan sistem libur di hotel.
Kerja di hotel, jam kerja Elu ga bakalan sama kaya yang kerja kantoran, karena hotel tidak pernah mengenal kata tutup, kecuali bangkrut ya, itu beda kasus.
Umumnya hotel – hotel menerapkan sistem jam kerja 5 – 1 atau 6 – 1. Sistem jam kerja 5 – 1 artinya Elu kerja lima hari dan libur (day off) satu hari, sistem begini enaknya Elu bisa rolling hari libur, jadi ga monoton libur di hari itu – itu aja. Kalau 6 – 1 artinya kerja 6 hari dan libur 1 hari, hari liburnya bakalan fix di hari itu – itu aja.
Baca juga : Nasib Hotelier : Kelakuan Aneh Tamu Hotel
Untuk jam kerja, sesuai peraturan pemerintah adalah 8 jam (sudah termasuk break time/ istirahat) per hari. Tapi, perlu digaris bawahi terkadang hotel meminta kalian untuk Over Time (lembur) saat dibutuhkan, biasanya saat high dan peak season. Tenang saja, lemburnya pasti dibayar! besarannya sesuai dengan gaji per jam pro rata (gaji pokok sebulan dibagi jumlah hari kerja per bulan, dibagi lagi dengan jam kerja per hari).
Saat di bulan berjalan ada tanggal merah (libur nasional) dan Elu kebetulan in charge (kerja) di hari yang bersangkutan, hotel memiliki kebijakan untuk mengganti hari libur tersebut, bisa diambil di hari lain. Istilahnya dikenal dengan nama Day Off Payment (DP), semacam dapat extra libur karena sudah bekerja extra di hari libur nasional. Tapi biasanya bagi para pegawai berstatus Daily Worker, mereka tidak dapat DP tersebut, pukpuk nasib Daily Worker.

Fyuuuh
Schedule kerja per departemen, biasanya diatur oleh Head Departement atau Supervisor. Berharaplah kalian tidak mendapatkan Jumping Schedule (contoh : hari pertama Morning Schedule, hari berikutnya Evening Schedule, berikutnya lagi masuk Night Schedule, dan lanjut Morning Schedule, begitu terus sampai negara api menyerang) karena sungguh Jumping Schedule itu capeknya luar biasa, belum lagi kalau ketiban Over Time karena back up teman yang tidak masuk/ kekosongan di posisi)

Capeeeek
Untuk masalah cuti, ada hotel yang menerapkan setelah selesai probation (masa percobaan, umumnya 3 bulan) langsung mendapatkan cuti, ada pula yang setelah satu tahun bekerja baru mendapatkan jatah cuti tahunan. Cuti tahunan sebanyak 12 hari per tahun. Boleh diambil kapan saja kecuali saat periode Black Out.
Baca juga : Nasib Hotelier : Fakta Bekerja Di Perhotelan
Periode Black Out adalah periode disaat occupancy (tingkat hunian/kunjungan) hotel sedang ramai – ramainya, biasanya disebut High Season atau Peak Season. Contoh seperti saat Natal, Tahun Baru, Idul Fitri, dan bulan Juli hingga September (saat libur panjang). Disaat seperti itu, haram hukumnya mengambil cuti, kecuali dengan alasan mendesak seperti sakit atau keluarga meninggal dunia. Bahkan, pada saat Peak Season melanda, seperti contoh kasus Natal dan Tahun Baru, tidak ada staff yang diperkenankan mengambil libur selama 1 minggu, Malam Tahun Baru pun harus Full Team sampai pagi!
Maka, berterimakasihlah kepada para staff hotel, disaat kalian bercengkerama menikmati setiap moment liburan pergantian tahun, berpesta ria, disana ada mereka yang standby 24 jam memastikan semua kebutuhan kalian berjalan lancar tanpa ada hambatan.
Baca juga : Nasib Hotelier : Balada Tipping
Sungguh kerja di hotel itu capek, kalau tidak punya fisik dan mental yang kuat, dijamin bakalan segera resign. Selelah apapun, kita tetap diwajibkan tampil maksimal. Penampilan harus rapi dan bersih, senyum harus tetap diperlihatkan, tidak boleh menunjukkan wajah lelah sedikit pun.

Cheers, mate!
Bagi para rekan hotelier, semangat jangan pernah padam ! bagi yang berniat terjun ke dunia hotelier, siapkan mental dan fisik ya ! Tuhan bersama para hotelier.
Kudu berterima kasih banget nih saya, sama para hotelier yang tetap bekerja di saat saya liburan dengan bahagianya.
SukaSuka
Yeeay 🙂
SukaSuka
Iya orang liburan malah sibuk kerja yaa hotelier..
SukaSuka
Iya, demi sesuap nasi 😉
SukaSuka
Tadinya saya buta soal dunia kerja perhotelan ini. Tapi setelah ada sepupu yang kerja di hotel, jadi tau deh capeknya kaya apa, khususnya soal hari libur itu.
SukaSuka
Aku salutlah sama kerjaan yang paling dibutuhkan justru pas hari libur, kayak hotelier.. Semangat yaa kaak.. 😀 Seneng kalo di hotel staf-nya ramah dan baik-baik..
SukaSuka
Makasi kak semangatnya…aku juga suka kalo tamu yg ga banyak komplain 😂😂😂
SukaSuka
https://polldaddy.com/js/rating/rating.jsKeep spirit,friend ☺
Setelah membaca artikel ini aku jadi tau sistem kerja staff hotelier …. , nambah pengetahuan jadinya nih.
SukaSuka
https://polldaddy.com/js/rating/rating.jsApakah ada jam sholat untuk karyawan hotel?
SukaSuka
Pastinya diberika
SukaSuka
mantab masbroo. penjelasan singkat padat jelas. cukup terjawab ttg sistem shift jam kerja dan libur.. pengalaman gw seperti itu slama 2thn jd manager.. kudu wajib extra makan. telat makan bs lemas. mental dan raga kudu kuat.. salam sukses slalu..
SukaSuka